Saluang Darek
Saluang darek merupakan sejenis alat musik tiup berbentuk suling yang memiliki 4 buah lubang. Saluang memiliki nada pentatonis (do,re,mi,fa,sol). Saluang darek terdapat di wilayah darek/luhak Nan Tigo yaitu luhak Agam, luhak 50 koto dan luhak Tanah Data.
Menurut M.Kadir 1985, Kehadiran saluang darek di tengah-tengah masyarakat Minangkabau, masih terjadinya kesimpang siuran pendapat, karena belum adanya suatu data yang secara pasti bisa dipedomani. bahwa di Vietnam dijumpai sebutan kata 'salwang'.sal artinya rahasia,wang artinya kejadian.Kemudian di Burma juga di temui juga 'salwang' yang berarti bunyi yang besar.
Namun menurut Boestanoel Arifin 1980. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa kesenian saluang darek adalah suatu hasil warisan dari nenek moyang Minangkabau yang tumbuh dan berkembang di daerah Minangkabau itu sendiri.
Sedangkan menurut penulis, terjadi asal kesimpang siuran saluang Karena para ahli tidak mau mengakui kemajuan orang minang itu sendiri. Dengan mengakui saluang berasal dari Vietnam hanya lantaran kesamaan Bahasa tidaklah tepat. Ini pemikiran jadul.
Cara Belajar Saluang Darek
Banyak cara untuk belajar saluang. Setidaknya cara belajar dapat dibagi menjadi 3 bagian:
- Mempelajari memainkan saluang secara sendirian dengan cara meniru-niru dengan apa yang dilihat dan di dengarnya dari orang lain.
- Mempelajari memainkan saluang secara terbatas dengan hanya mengenal lagu-lagu minang populer.
- Mempelajari memainkan saluang terlebih dahulu, serta menghayati lagu-lagu tradisi secara vokalia sehingga mengetahui betul liku-liku melodinya menurut perasaan lagu yang dimainkan tersebut.
Cara Meniup Saluang
1. Mencari Bunyi
Kalau pada alat musik tiup barat memakai rit(lidah)sehingga si pemain hanya tinggal meniupnya saja, maka teknik dari peniupan saluang jauh lebih sulit dan rumit.
Posisi bibir sangat erat kaitannya dengan arah kemiringan saluang yang dimainkan oleh seseorang. Kalau saluang tersebut arah miringnya ke sebelah kiri maka suainya di letakkan pada tepi bibir sebelah kanan, sebaliknya kalau saluang tersebut arahnya miring ke sebelah kanan maka suainya di letakkan pada tepi bibir sebelah kiri . Sudut yang dibentuk kurang lebih 45 derajat sehingga arah kepala agak berlawanan dengan kemiringan saluang
Mulailah meniup saluang secara perlahan. Coba cari bunyi dengan cara merubah kemiringan salung sedikit demi sedikit. Begitu bunyi didapat maka cobalah untuk mempertahankannya. Usahakan bunyi saluang bersih/bulat.
2. Membuat Nafas Panjang
Hal yang unik dari peniup saluang adalah, nafas tidak terputus-putus. Teknik ini disebut dengan manyisiahan angok/Menyimpan nafas. Manyisiahan angok adalah teknik dimana si peniup menghembuskan sebagian udara dan menyimpan sebagian udara pada mulut serta menghirup udara dalam bersamaan.
Teknik ini bisa dilatih dengan cara meniupkan udara pada sedotan. Usahakan menghembuskan udara dari ujung mulut. Jika udara dihembuskan dari pertengahan mutut atau dari kerongkongan maka nafas akan putus.
Sering terjadi pada orang yang baru belajar saluang, menemukan kesulitan untuk menghasilkan bunyi..Walaupun dalam perasaannya sudah tepat dalam aturan seperti: penempatan suai yang benar,arah kemiringan saluang sudah tepat,dan sebagainya namun bunyinya belum juga bertemu.
Untuk menghilangkan hal tersebut maka yang harus dilakukakn adalah dengan mencoba-coba menggeser posisi saluang di bibir dalam keadaan meniup.teknik pada dasarnya akan menghasilkan bunyi lengking dan kemudian bunyi lengking ini di usahakan pula supaya lembab dengan cara mengurangi kekuatan hembusan.Teknik menghasilkan bunyi itu tidak perlu tergesa-gesa, tapi hendaklah di cari bunyi itu sebaik-baiknya, baru kemudian setelah bunyi itu sudah sempurna mencoba posisi jari pada saluang yang hendak dimainkan(dimelodikan).
D .Nada-nada yang terdapat pada saluang darek
Nada adalah suatu bunyi yang mempunyai getaran sama setiap detiknya.Kalau kita mendengar alunan bunyi saluang darek maka terjadilah suatu rangkaian nanda ke nada berikutnya sehingga bunyi itu enak di dengar. Sistem nada pada saluang darek adalah: I 1/7,I,I,I 1/7.
Nada-nada yang terdapat pada saluang darek adalah:
1. Nada pangka
Nada pangka adalah nada-nada yang dihasilkan dari tiupan dengan cara menutup dan membuka lubang melodi pada saluang.Apabila nada pangka tidak sempurna di mainkan maka saluang tersebut kurang enak di dengar. Nada pangka pada saluang darek ada 5 buah nada(do,re,mi,fa,sol).
- do => menutup semua lubang (akok panuah), Nada F
- re => membukakan satu buah lobang saluang dari (pakok tigo), Nada G
- mi => membukakan dua buah lubang dari bawah (pakok duo) G#
- fa => membuka tiga buah lubang (pakok ciek) A#
- so => membuka semua lubang saluang, Nada B
2. Nada hias
Nada hias adalah nada-nada yang dihasilkan oleh bunyi saluang di luar nada pangka yang terjadi dari teknik meniup dan menutup lubang saluang.
3. Nada Bantu
Nada Bantu adalah nada yang berfungsi untuk membantu/mempertegas nada tertentu,sehingga kesannya akan memperkuat suatu permainan .Nada Bantu itu biasanya terdapat pada jari telunjuk tangan kanan pada lubang keempat atau nada ke tiga lubang kedua.
4. Nada pakiak
Nada pakiak adalah nada yang hadir diluar nada batang yang bunyinya lebih tinggi dari nada kelima dan bunyinya lengking dari biasanya.
Teknik menghasilkan nada pakiak ada 2 macam yaitu:
- Dengan cara menutup lubang satu dan dua dan membuka lubang ketiga dan keempat dengan tiupan agak dikeraskan.
- Dengan cara menutup lubang pertama, kedua, ketiga, sedangkan lubang keempat tetap di buka, dan tiupan agak dikuatkan.
Teknik meniup saluang darek
Sering terjadi pada orang yang baru belajar saluang, menemukan kesulitan untuk menghasilkan bunyi..Walaupun dalam perasaannya sudah tepat dalam aturan seperti: penempatan suai yang benar,arah kemiringan saluang sudah tepat,dan sebagainya namun bunyinya belum juga bertemu.
Untuk menghilangkan hal tersebut maka yang harus dilakukakan adalah dengan mencoba-coba menggeser posisi saluang di bibir dalam keadaan meniup.teknik pada dasarnya akan menghasilkan bunyi lengking dan kemudian bunyi lengking ini di usahakan pula supaya lembab dengan cara mengurangi kekuatan hembusan.Teknik menghasilkan bunyi itu tidak perlu tergesa-gesa, tapi hendaklah di cari bunyi itu sebaik-baiknya, baru kemudian setelah bunyi itu sudah sempurna mencoba posisi jari pada saluang yang hendak dimainkan(dimelodikan).
Vibrasi
Saluang pun mengenal istilah vibrasi yang gunanya antara lain menyalurkan ekspresi daripada pemain saluang. Cara membuat vibrasi pada saluang darek adalah sebagai berikut:
- Menggerakkan jari pada ‘giriak(lubang nada) seperti vibrasi yang dilakukan seorang pemain biola pada dawai biolanya.
- Membentuknya melalui tiupan saluang seperti vibrasi yang dilakukan pemain flute dan seruling bambu.
- Menggerakkan kepala yang membuat volume nafas beralun-alun memasuki rongga bunyi dari saluang.
- Menggoyang-goyangkan saluang dengan kedua belah tangan sehingga volume nafasnya beralun-alun memasuki rongga bunyi dan dapat membentuk vibrasi yang diinginkan oleh si peniupnya.