Siapa yang tidak kenal dengan kata-kata silat. Sebuah permainan seni yang merupakan ciri khas Nusantara ini sudah dikenal ke mancanegara. Apalagi sebuah film berlatar belakang silat yang dibintangi oleh aktor muda Iko Uwais yang memiliki bakat seni bela diri silat ini dalam film "MERANTAU" berhasil mencuri perhatian dunia. Lewat permainan cantik dan gerakan nan indah membuat mata dunia sadar bahwa bangsa kita memiliki harta terpendam.
Jika anda berkeliaran di seantero penjuru dunia anda akan menemukan berbagai aliran silat di berbagai negara. Silat sangat digemari oleh dunia, namun disingkirkan oleh generasi indonesia. Yap, tentu saja memandang masyarakat kita belum tergolong kepada masyarakat yang pandai bersyukur atas warisan leluhur mereka.😕
Pengertian dan asal usul Silat
Silat merupakan seni bela diri tradisional yang berasal dari berbagai belahan daerah di Nusantara. Masing-masing daerah memiliki ciri khas silat sendiri. Seperti di jawa Barat yang memiliki ciri khas pada pukulannya.
Menurut Eddie Marzuki Nalapraya yang merupakan Gubernur DKI periode 1984 - 1987 yang mendapat julukan " BAPAK PENCAK SILAT" menyatakan bahwa silat berasal dari dua daerah. Minangkabau, Sumatera Barat dan Cimande, Jawa Barat.
Cimande merupakan ilmu bela diri yang didominasi oleh kemampuan permainan tangan. Jika anda pernah menyaksikan pesilat cimande, anda pasti bergidik bagaimana keras tangan mereka bak besi. Jangankan tubuh orang, batu saja mereka pukul dengan tangan rasa akan pecah seperti disambar petir.😄 Keras, Cepat dan pukulan telak adalah ciri khas silat Cimande.
Sedangkan silat di Minangkabau yang pada awalnya bernama "GAYUANG" berpusat pada permainan kaki. Bagaimana kaki dapat berpindah secara cepat dan tepat kemudian memberikan tendangan kuat lalu menarik secara cepat agar kaki tidak ditangkap oleh musuh.
Gayuang Asal Muasal Silek Minangkabau
Menurut beberapa pasilek di minangkabau, Gayuang berasal dari Pariangan Padang Panjang. Sebuah daerah yang masuk pada kabupaten Tanah Data. Daerah ini berupa dataran tinggi dengan berbukit-bukit. Bentuk daerah seperti ini memaksa masyarakat untuk lincah dan ekstra hati-hati dalam melakukan segala aktifitas sehari-hari.
Disaat berhadapan dengan musuh tentu kita dipaksa untuk bergerak cepat, lincah dan gesit. Kondisi alam Pariangan Padang Panjang yang berbukit-bukit memaksa masyarakat menciptakan seni beladiri yang sesuai dengan bentuk daerahnya. Maka dibuatlah seni bela diri yang berfokus kepada permainan kaki. Masyarakat setempat menyebut permainan tersebut dengan sebutan "GAYUANG".
Gayuang menuntut penggunanya gesit dalam perindahan tempat. Saat berpindah pengguna Gayuang juga harus menyertakan dengan kemampuan menyerang musuh dengan kaki namun tidak terjatuh sekalipun ditempat yang licin.
Ada beberapa istilah didalam permainan gayuang seperti
- Sipak, Menendang dengan cara mengayunkan kaki. Kekuatan tendangan ada pada punggung kaki.
- Cuek, Menendang dengan mengayunkan kaki. Kekuatan tendangan ada pada ibu jari
- Hantam, Menendang dengan cara mendorong. Kekuatan ada pada tumit kaki.
Kecepatan kaki dalam berpindah disebut dengan "LANGKAH". Ada 4 metode langkah yang secara umum ditemukan didalam silek minangkabau.
- Maju/ Manyapo: Memberikan perlawanan dan pukulan yang bertujuan untuk mendesak lawan.
- Mundur/Suruik: Menghindari pukulan lawan
- Buang/ Maelak: Menghindari pukulan sambil memberi balasan
- Masuk/ Mahantam Tanah: Menghidari pulukulan dan mencari celah untuk memberi balasan.
Langkah-langkah tersebut dikenal di Minangkabau dengan istilah Langkah Ampeh (Sebagian daerah memiliki nama yang berbeda). Dari ke empat langkah inilah dikembangkan berbagai metode langkah sehingga terlihat cantik dan indah.
Gayuang Menjadi Silek (Silat)
Seiring dengan perkembangan masyarakat Minangkabau dan berbaurnya masyarakat dengan orang luar dari Alam Minangkabau maka seni dalam permainan Gayuang pun berubah. Awalnya permainan ini hanya berfokus kepada kaki, maka bentuk permainan berubah dalam bentuk lain. Seperti Duduk , Bagolek ( Tiduran) Melompat dan lain sebagainya.
Menurut Tambo Minangkabau, Perubahan permainan Gayuang yang kemudian dikenal dengan Silek (Silat) pertama sekali diperkenalkan oleh "Datuah.Suri Dirajo" yang bertempat di Pariangan. Kemudian Silek dikembangkan oleh murid beliau ke daerah Luhak Nan Tigo dan daerah Rantaunya.
Ada 2 metode yang dikemukanan oleh tambo Minang atas perubahan Gayuang menjadi silat
1. Alam Sekitar Masyarakat
" Alam Takambang Manjadi Guru". Pepatah ini yang mendasari masyarakat minangkabau mengembangkan permainan seni bela diri mereka. Mereka belajar dari alam, bagaimana alam mempertahankan diri, menyerang, dan menggunakan senjata.
Masyarakat Minangkabau terkenal dengan pengembangan silat dari 4 jenis hewan:
1. Harimau/Harimau. Ciri khas: Keras, Berkembang, Agam, dan daerah Rantau ( Daerah Pesisir Sumatera)
2. Kambiang/ Kambing , Ciri khas: Pancingan, Berkembang di sekitar Tanah Data dan Daerah rantau ( Solok, Jambi dan sekitarnya)
3. Anjiang/ Anjing Ciri khas: Lincah, Berkembang di sekitar Limopuluah koto, dan daerah Rantau (Riau dan sekitarnya)
4. Kuciang/Kucing Ciri khas: Liar, Berkembang di sekitar Agam, dan daerah Rantau ( Daerah Pesisir Sumatera)
Ke empat jenis silat tersebut berkembang dan memiliki nama tersendiri seperti Silek Harimau campo, Silek Langkah 3, Silek Langkah 4. Semuanya berasal dari Silek Harimau. Bahkan lahir juga berbagai aliran silek yang merupakan kombinasi dari ke 4 silat tadi, seperti silek Kumango yang berasal dari Tanah data.
2. Pengaruh dari Luar Minangkabau
Menurut cerita dalam Tambo Minangkabau, ada empat negeri yang mempengaruhi silek Minangkabau
- Persia
- China
- Champa
- India
Nah, Itulah uraian singkat tentang Silek Minangkabau. Bagi anda yang berminat untuk belajar silat Minangkabau anda bisa mendatangi beberapa perguruan di Minangkabau Seperti: "Bujang Saiyo", Aliran Silat Kumango. Silahkan kirim pesan di komentar jika anda ingin belajar silat Kumango Bujang Saiyo.
https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/5448214504287084775/3654052072037794546
ReplyDeleteMuhammad ghalib syabandi
ReplyDeleteXI Rpl 2
Fachrizal ali
ReplyDeleteXI RPL 2
Yusuf octavieni
ReplyDeleteXI RPL2
https://yusufoctavieni.blogspot.com/2023/02/review-singkat-tentang-silek-di.html?m=1
Ragil Muhammat Alvarif
ReplyDeletehttps://habibkurniawan56.blogspot.com/2023/02/silat-seni-beladiri-dari-minangkabau.html?m=1
ReplyDeleteKelas XIRPL2
ReplyDeleteMuhammad Irsyad Gumanof
ReplyDeleteXI RPL 2
Muhammad Irsyad Gumanof
DeleteXI RPL 2
Ragil Muhammat Alvarif
ReplyDeleteAhmat
ReplyDeleteGuntur
ReplyDeleteRaihanatu ummayum
ReplyDeleteXI RPL 2
Ragil MHDA
ReplyDeleteM. Guntur Rafki Putra [Link sebelumnya eror pak]
ReplyDeletehttps://gunturrpl.blogspot.com/2023/02/review-silattugas-pbo.html
Kevin Ilham Syahreza
ReplyDeleteXI RPL 2
Kevin Ilham Syahreza
ReplyDeleteXI RPL 2
Ini tugas Albert Laudza kelas 11 rpl 2
ReplyDelete