Pendahuluan
Menelusuri garis keturunan bagi tatanan masyarakat merupakan hal yang penting. Mengetahui asal usul keturunan akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kebanyakan orang. Apalagi garis keturunan mereka merupakan orang yang terpandang atau orang terhormat. Garis keturunan juga dapat merubah pandangan orang lain kepada mereka.
Ada 2 jenis pelacakan garis keturunan. Garis keturunan dari pihak Ibu dimana penelusuran berdasarkan nasab ibu dan garis keturunan dari pihak Ayah dimana keturunan berdasarkan penelusuran dari nasab seorang ayah. Garis keturunan dari pihak ayah inilah yang banyak dipakai oleh masyarakat didunia.
Minangkabau merupakan Suku yang mendiami sebagian pulau Sumatera, Indonesia.Menurut banyak ahli memiliki garis keturunan dari pihak Ibu. Apa iya? Artikel ini akan coba membahas dari sudut padang lain tentang garis keturunan di Minangkabau.
Antara Patrilineal dan Matrilineal
Patrilineal adalah sistem keturuan yang dihitung dari kekerabatan pihak Ayah. Dalam sistem kekerabatan ini kaum lelaki dianggap lebih penting, menonjol serta lebih dihargai dari pada pihak perempuan
Sedangkan Matrilineal merupakan sistem keturunan yang dihitung dari kekerabatan pihak Ibu. Garis keturunan matrilineal menganggap perempuan lebih berperan daripada lelaki.
Garis Keturunan Di Minangkabau
Banyak yang berpendapat bahwa Minangkabau menganut garis keturunan Matrilineal, Dimana nasab orang Minangkabau berdasarkan Ibu. Apa benar?
Tentu untuk mencari kebenaran tersebut kita harus meneliti budaya Minangkabau itu sendiri. Dan tidak ada yang lebih baik menjelaskan dan memahami budaya Minangkabau kecuali orang Minangkabau itu sendiri. Namun disayangkan doktrin yang menyatakan bahwa orang Minangkabau menganut garis keturunan Matrilineal ditelan mentah-mentah oleh orang Minang sendiri.
Tidak salah jika dikatakan bahwa orang Minangkabau menganut garis keturunan Matrilineal, tapi jangan ditelan mentah-mentah. Orang Minangkabau juga menganut Patrilineal. Kok bisa?. Ya,, itulah uniknya Minangkabau.
Secara Nasab atau keturunan darah Orang Minangkabau menganut garis keturunan Patrilineal. Pandangan ini dapat dikemukakan berdasarkan pernyataan orang Minangkabau sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: Si Rahman memiliki ayah suku Guci dan Ibu suku Sikumbang. Maka orang Minangkabau akan menyebut "ANAK URANG GUCI, KAMANAKAN URANG SIKUMBANG" (Anak dari orang bersuku guci/Ayah, Kemenakan dari orang bersuku Sikumbang/Ibu).
Ingat, Di Minangkabau kemenakan merupakan penerus pusaka bukan penerus keturunan.
Pernyataan diatas jelas bahwa orang Minangkabau mengakui Nasab berdasarkan Ayah. Hal tersebut dapat dilihat dari pepatah Minangkabau "
"HUTANG AYAH KA ANAK, KOK KETEK MAMBALIKAN SUBANG JO GALANG, LAH GADANG MAMBALIKAN PAKAIAN. HUTANG MAMAK KA KAMANAKAN KOK SURANG DICARIKAN KAWAN KOK HILANG DICARIKAN GANTINYO"
Pernyataan diatas diikuti dengan tradisi membelikan pakaian oleh Bako (keluarga ayah) untuk anaknya. Karena Bako mengakui bahwa si anak adalah keturunannya. Kemudian dilangsungkanlah pernikahan yang ditanggung oleh Niniak Mamak yang mengakui sebegai kemenakan.
Dalam acara pernikahan timbul juga ungkapan"
"DI BAOK KA MAMAK PALATAK BABAN, DI BAOK KA AYAH PALAPEH BUHUA"
Tugas Mamak adalah mengajarkan cara berkeluarga, bagaimana kemenakannya bisa diterima di khalayak ramai sedangkan tugas ayah adalah melakukan Ijab dan Kabul (Melepaskan hak dan kewajian) dengan calon menantu. Disini baik mamak dan ayah memiliki fungsi yang saling berkaitan.
Uniknya minangkabau mengambil garis keturunan dari pihak Ibu. Pengambilan garis keturunan ini bukan berdasarkan darah tapi berdasarkan pusako. Jika darah diturunkan dari Ayah, maka Pusako diturunkan dari ibu.
Orang Minangkabau mewarisi darah dari ayah sekaligus mewarisi pusako dari ibu. Maka tugas bagi orang Minangkabau adalah menerima beban yang dipikulkan oleh mamak ke pundaknya serta menjaga sebaik mungkin.
Bagi orang Minangkabau sendiri Matrilineal bukanlah pengambilan garis keturunan berdasarkan darah tetapi berdasarkan pusako. Jika garis keturunan suatu hal yang membanggakan dan suatu hal yang dihormati, orang Minangkabau menghormati garis keturunan Ayah dan Ibunya.
Penutup
Masing banyak ungkapan yang menyatakan bahwa orang Minangkabau mengambili 2 garis keturunan. Mungkin bagi pembaca bisa Arif dan Bijaksana dalam membaca artikel yang kurang ini. Terimakasih telah berkunjung