Kata Pengantar
Sambah adalah susunan kata-kata berbentuk pantun yang saling balas berbalas. Isi dari sambah adalah untuk menyampaikan tujuan dalam kata-kata halus sehingga tidak menyinggung orang lain. Bagi orang Minangkabau menyampaikan suatu maksud secara jelas merupakan ungkapan yang kasar.
Selain silat, Sambah merupakan pelajaran wajib dalam tradisi minangkabau. Kedua ilmu ini wajib untuk dipelajari oleh orang Minangkabau. Silat untuk membentuk ketangguhan jiwa dan raga sedangkan sambah membentuk kecakapan seseorang. Keduanya membentuk karakter orang Minangkabau.
Jangan mengaku sebagai orang Minangkabau jika Silat dan Sambah tidak menjadi darah daging bagi mereka. Karena keduanya merupakan pembentukan karakter dari orang Minangkabau itu sendiri.
Sekalipun termasuk daerah Minangkabau, namun masing-masing daerah memiliki lantunan sambah yang berbeda-beda. Bahkan daerah yang masih berada dalam satu luhak masih memiliki lantunan sambah yang berbeda-beda.
Jenis-Jenis Sambah
Dalam tradisi Minangkabau tedapat 2 jenis sambah.
1. Sambah salingka nagari, yaitu sambah yang disusun sesuai dengan kebudayaan dari nagari tersebut
2. Sambah kaluaran, Yaiut sambah yang digunakan jika terjadi interaksi antar nagari.
Tempat diadakan Sambah
Sambah tidak hanya diadakan di satu tempat saja. Namun sambah bisa berada di rumah, Balai, Halaman, Simpang jalan, Pasar bahkan sampai ke Sawah atau ladang. Bagi orang Minangkabau sendiri sambah merupakan kalimat yang digunakan untuk memuliakan orang lain. Maka dimanapun mereka berada mereka selalu melantunkan sambah
Nilai dan karakter yang dikandung didalam sambah
Ada banyak nilai yang terkandung didalam sambah. Nilai tersebut sesudai dengan model sambah yang di lantunkan. Seperti sambah katurun. Nilai yang terkandung didalam sambah katurun adalah
1. Berterimakasih atas jamuan tuan rumah
2. perminta maaf dari tuan rumah karena merasa kurang dalam menjamu tamu.
3. Memuji jamuan tuan rumah.
dan masih banyak lagi.
Secara umum Nilai dan karakter yang terkandung didalam sambah adalah:
a. Memberikan pujian dan kebesaran kepada orang lain.
Pujian yang sempurna adalah milik Allah SWT. Sedangkan pujian terhadap orang lain merupakan pengakuan akan kebaikan yang dimiliki oleh orang tersebut. Dalam sambah terdapat pujian seperti "Nan Basa lagi batuah, Nan maukua samo panjang, manimbang samo barek (Orang Yang memiliki kebesaran dan terkenal. Yang memiliki sifat adil dan baik)".
b. Menghormati orang lain.
Adalah etika bagi seorang yang Manyambah tidak memotong perkataan orang lain dan tidak bicara dengan orang lain ketika lawan Sambah sedang manyambah. Ini merupakan salah satu etika didalam Sambah.
c. Memiliki sifat musyawarah
Terjadinya dialog didalam sambah, merupakan bentuk musyawarah orang Minangkabau. Didalam satu forum, sambah tidak hanya dilakukan oleh dua orang saja dan tidak diambil keputusan oleh satu orang saja. Dalam forum sambah, siapapun yang hadir akan dilibatkan dalam sambah. Metode ini disebut dengan "Baiyo".
d. Suka bergotong royong.
Hasil dan keputusan apapun didalam sambah akan ditanggung, dilaksanakan secara bersama-sama.
e. Beretika jika berhadapan dengan orang lain.
Etika seorang yang belajar Sambah adalah, Jika berbicara memperhatikan lawan bicara. Jika ingin mengemukan pendapat tidak boleh mematahkan pendapat orang lain dan jika ingin bicara tunggulah orang lain selesai berbicara dahulu.
f. Menghilangkan sifat egois
Tentu setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing. Dalam sambah tidak boleh mempertahankan pendapat pribadi, namun merupakan keputusan bersama. Orang Minang tidak boleh egois.
Sebenarnya masih banyak karakter yang dapat kita petik. Tapi penulis tidak dapat membahasnya secara rinci.